Selasa, 01 Agustus 2017

Fungsi Hormon Dalam Tubuh

Tahukan Reps Mania, bahwa tubuh manusia itu terdiri atas berbagai unsur yang membentuknya, seperti otot, tulang, darah, jaringan syaraf dan cairan tubuh. Dan kesemua unsur-unsur tersebut memiliki fungsi yang spesifik yang kesemuanya bekerja sama dengan harmonis, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik dan benar.
 Sebagai contoh, otot berfungsi untuk menggerakan tubuh dengan cara menggerakkan tulang dimana otot tersebut menempel. Begitu pula darah mengalir didalam system peredaran darah yang fungsinya adalah untuk mengedarkan oxygen keseluruh tubuh. Selain daripada unsur-unsur yang sudah disebutkan tadi, ada pula beberapa zat yang berfungsi untuk mengatur proses kehidupan atau metabolisme pada tubuh kita. Zat-zat tersebut adalah yang kita kenal dengan sebutan  “HORMON”, yang kerjanya sangat spesifik bagi setiap fungsi pada tubuh kita.
Yang disebut dengan hormon adalah suatu zat yang diproduksi oleh kelenjar hormon yang sifatnya spesifik dan hormon tersebut akan masuk kealiran darah, kemudian bekerja pada suatu  organ/alat tubuh tertentu. Apakah bisa dilihat dengan alat usg? Kelenjar-kelenjar tersebut dikenal dengan nama kelenjar endokrin dan aktifitas kelenjar-kelenjar tersebut dikontrol oleh suatu kelenjar utama didalam otak yang disebut kelenjar hipopise (pituitary gland). Didalam tubuh, kelenjar-kelenjar endokrin ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya :
  • Kelenjar Gondok : yang terdapat pada daerah leher bagian depan, fungsinya memproduksi hormon tiroid yang mengatur metabolisme pada tubuh.
  • Kelenjar Hipopise : terdapat ditengah otak, berfungsi mengeluarkan beberapa hormon,
misalnya : – Hormon pertumbuhan, untuk pertumbuhan tubuh dan
– Hormon prolaktin, untuk memproduksi air susu bagi wanita
  • Kelenjar Pankreas : letaknya didekat usus dua belas jari dan fungsinya memproduksi hormon insulin yang mengatur kadar gula dalam darah.
  • Kelenjar Parathormon : letaknya didaerah leher, yang berfungsi mengeluarkan hormon yang mengatur kadar calcium dalam tulang.
  • Kelenjar Testis (pada pria) dan Ovarium (pada wanita) : kelenjar ini berfungsi  memproduksi hormon-hormon yang menentukan sifat-sifat sex (kelamin) dan memproduksi sel telur dan sperma.
  • Kelenjar Anak Ginjal (suprarenal) : letaknya diatas ginjal, berfungsi memproduksi hormon adrenalin yang sifatnya mengaktifkan tubuh.
Dalam prakteknya, semua hormon-hormon tersebut bekerja dalam suatu koordinasi yang diatur oleh hipopise. Misalnya pada anak yang dalam masa pertumbuhan aktivitas hormon pertumbuhan (growth hormone) tentunya sangat menonjol. Hormon ini akan merangsang pertumbuhan jaringan tulang yang baru dan untuk itu bekerja sama dengan hormon parathormon untuk menambah deposit calcium pada tulang. Semua hormon-hormon ini akan bekerja dengan system feed back (umpan balik), yaitu bila terasa sudah cukup efeknya pada jaringan, maka suatu mekanisme yang akan mengirim pesan pada otak untuk menyetop produksi hormon tersebut. Bila fungsi feed back ini tidak berjalan baik, maka akan terjadi kelainan.
Misalnya terjadi pada growth hormone, maka otak tidak mendapatkan pesan untuk menyetop produksi dan akan diproduksi terus menerus. Akibatnya pertumbuhan tulang akan terus berlangsung, sehingga anak tersebut akan menjadi raksasa, tinggi sekali, kemudian tulang-tulangnya akan menjadi besar dan penuh dengan tonjolan-tonjolan (misalnya pada dagu, siku dll) dan juga terjadi pembesaran organ-organ dalam perut seperti, jantung, hati (lever) ginjal, limpa dll. Semuanya dapat dilihat dengan alat usg, juga perkiraan harga usg nya berapa.
Bila dilihat dari segi makanan, dapat dikatakan bahwa fungsi pankreas menjadi sangat penting, karena kerja hormon insulin yang sifatnya untuk menurunkan kadar gula darah. Bila makan banyak, maka makanan akan masuk kelambung, lalu ke usus dan diserap oleh usus, sehingga hal ini yang mengakibatkan naiknya kadar gula dalam darah. Sebagai akibatnya hormon insulin lalu bekerja untuk membawa gula darah tersebut kedalam sel-sel tubuh dan gula tersebutlah yang  akan digunakan sebagai sumber tenaga, baik itu untuk melakukan aktivitas olahraga atau sebagai energi untuk metabolisme pada sel tubuh. Pada kegiatan fisik atau berolahraga, maka fungsi daripada hormon adrenalin menjadi utama, karena hormon tersebut menyebabkan :
  • Peningkatan kewaspadaan (alertness)
  • Peningkatan denyut jantung, sehingga pompa jantung akan lebih kencang dan darah akan lebih banyak mengalir pada otot-otot.
  • Peningkatan tekanan darah, yang menyebabkan darah dipompa lebih kencang keseluruh alat-alat tubuh.
  • Peningkatan pengeluaran keringat. Ini disebabkan meningkatnya aliran darah  pada daerah kulit/tepi, sehingga meningkatkan pengeluaran keringat, yang kemudian menguap untuk menjaga tubuh agar tetap dingin.
Khusus pada wanita, dengan menggunakn alat usg, ovarium merupakan kelenjar yang berfungsi pada waktu menstruasi dan pada waktu kehamilan yaitu, terdapat hormon-hormon yang berfungsi mempertahankan janin sampai saatnya melahirkan. Hormon yang bekerja disini adalah estrogen dan progesteron. Apabila akan menyusui bayi, maka hormon prolaktin akan bekerja sehingga produksi air susu ibu akan terus keluar. Pada laki-laki, sangat menonjol peranan hormon testosteron dan androgen, yang memberikan sifat laki-laki (male characteristic) dan memproduksi sperma dalam testis. Testosteron juga berfungsi untuk membesarkan otot, sehingga hormon ini akan besar peranannya pada olahraga yang membutuhkan otot-otot besar. Seperti pada binaragawan, atlet lempar martil, atlet lempar cakram, atlet lempar lembing dan olahraga lain yang bersifat “power” seperti olahraga sprint jarak pendek (lari dan renag atau balap sepeda). Atlet ini umumnya mempunyai massa otot yang besar, karena otot besar tersebut diperlukan untuk tenaga/power yang besar dan cepat tentunya. (HT)
Itulah sebabnya para atlet-atlet ini banyak mengkonsumsi suplemen yang berisi protein untuk pembesaran otot tersebut. Yang menjadi masalah apabila atlet tersebut memakai hormon tambahan dari luar. Hal ini tentunya akan merubah keseimbangan hormon-hormon yang ada dalam tubuh, sehingga terjadi hal-hal yang diluar kendali. Misalnya pemakaian hormon testosteron yang banyak, bukannya akan lebih membesarkan otot, tetapi kelebihan akan testosterone tersebut akan diubah (di aromatase) menjadi hormon estrogen (yang bersifat wanita) dan sebagai akibatnya terjadilah sifat wanita  pada payudara yang disebut gynecomastia. Tanda-tandanya adalah payudara menjadi besar dan putting susu juga membesar. Jadi karena seluruh hormon ada dalam keseimbangan dan kontrol yang sudah berjalan normal, pemakaian tambahan hormon dari luar akan menyebabkan terganggunya keseimbangan tadi, sehingga timbullah kelainan-kelainan pada tubuh.(dr. Hario Tilarso)

8 komentar: